Selamat Kamis, KawaNina..
Pagi ini ruangan kantor kami digelontori oleh-oleh dari Jember–kampung halaman Pak James “Jimmy” Manoppo, Tenaga Ahli (TA) Human Resource Manager (HRM) KMP PNPM Mandiri Perkotaan. Oleh-olehnya berupa empat kue kering khas lebaran: katetong (lidah kucing), kastengel (kue kering keju), nastar, dan kue cokelat. Ternyata ini kue kering buatan Ibu Jimmy. Wow!!
Empat toples kue tersebut diletakkan di “meja sesembahan” di samping cubicle Tim SIM. Saya sebut “meja sesembahan” karena memang meja itu selalu jadi tempat bagi siapapun yang mau meletakkan oleh-oleh makanan buat kawan-kawan di tim kami: SIM, Web, PPM dan HRM. Sebenarnya bukan meja juga sih itu, melainkan dus yang disusun sedemikian rupa hingga menjadi “meja sesembahan”. Letaknya berseberangan dengan cubicle Tim SIM. Di samping “meja” juga terdapat dua kaleng kerupuk biru, masing-masing berisi kerupuk putih (bulat) dan kerupuk cokelat (kotak).
Kembali ke oleh-oleh dari Jember, awalnya toples-toples kue itu masih tersegel selotip. Tampilan ini membuat “spesialis makanan gratis” Ottow (Sub TA SIM), yang biasanya selalu gerilya mencari cemilan ke sana-sini, tampak gentar. “Ini beli apa gratis?” tanya dia.
“Siapa buka, dia bayar,” sahut Pak Adih (TA SIM), diamini Fina (Sub TA SIM).
“Berani gak bukanya?” tantang Fina.
“Ogah ah.. Nanti disuruh beli..” jawab Ottow sambil ngeloyor kembali ke sarangnya di pojok ruangan. Saya dan kawan lainnya jadi cekikikan ngeliat tingkah lelaki lajang (tapi sudah berpacar), paruh baya (haha!), yang menganut motto: “No gratis, no nyomot” itu. 😀
Akhirnya Pak Jimmy sendiri yang turun tangan, membuka segel selotip. Pak Jim meyakinkan kami bahwa kue-kue tersebut bukan media promosi, melainkan oleh-oleh yang boleh dinikmati siapa saja yang tidak takut asam urat atau kolesterolnya meroket. Hehehe.. Saya langsung tergiur dengan setoples katetong keju. Yummm.. Jarang-jarang saya nemu katetong keju. Biasanya katetong kejo (nasi), huehehehe.. *kidding*
Nyaris tak sabar, saya lepaskan selotip toples katetong keju itu. Setelah terbuka, langsung saya ambil sepuluh potong. Hahahaha.. Lalu mulailah saya menikmatinya. Dan…. Huaaaaaaa.. My God!! Enaknya katetong keju ini meledak di mulut! DUAAARRRRRR!!! TIGAAARRRRRR!!! EMPAAAARRRRRRR!!! *kok jadi ngitung?* hehehe.. 😛
Ini katetong paling ueeenaaaakkk yang pernah saya makan. Walaupun lidah saya hanya mengenal dua jenis makanan: ENAK dan ENAK SEKALI, tapi ASLI katetong ini juara bangettt! Dan buatan sendiri. Waw.. Boleh dong kita pesan ke depannya ya, Pak Jim?
“Boleh, monggo. Ada alamat dan nomor teleponnya kan di toples?” jawab Pak Jimmy.
Yuummmm…
Saya kasih tau deh rasanya katetong keju yang juara ini. Rasanya nyamiiii banget!
- Renyah ngeprusss.Biasanya katetong itu agak alot, tapi katetong buatan Bu Jimmy ini asli ngeprus alias renyah kering.
- Lumer di mulut. Beneran deh, cukup diemut, kuenya langsung lumer di lidah. Yummmm!
- Lumerannya meninggalkan butiran keju tua (edam cheese) parut di permukaan lidah.
- Rasanya ngepas. Ngga terlalu manis dan juga ngga giyung/blenger sama rasa keju.
- Harum. Saya ngga tau persis apakah Bu Jimmy menggunakan butter wijsman atau ngga, tapi harumnya terasa banget, baik di hidung maupun di mulut.
- Warna kuenya krem keemasan dengan serpihan keju tua yang tampak jelas di permukaan dan tubuh kue. Menggiurkan!
Overall: JUARA!!
Beneran deh, insyaa Allah, sehabis ini saya bakal jadi pelanggan tetap Katetong Keju “ROSHEYLA” made by Bu Jimmy.
Tiga kue lainnya juga cihuy. Kue cokelat dengan kepingan cokelat chips dan sangrai kacang-nya juga cihuy. Ngga kemanisan. Kastengel-nya, apalagi, mantappp!! Sepertinya Bu Jimmy ini ahli keju ya. Hmmmm…
Buat teman-teman yang penasaran mau nyicip juga, silakan bisa pesan. Kalau mau tanya-tanya, bisa telepon dulu ke Bu Jimmy. Alamat dan nomor telepon ada di gambar sebelah ini, monggo dicatat yah. Saya mau lanjut dulu makan katetong ini lagi. Nyammmmm… 😀
Leave a Reply