Sahabat Senyawa

🧠 Part 1 🫀

Apa salah satu hal paling menyenangkan yang bisa terjadi dalam hidup manusia?

Jatuh cinta kepada sahabat sendiri.

Apa salah satu hal paling menyakitkan yang bisa terjadi dalam hidup manusia?

Jatuh cinta kepada sahabat sendiri.

Setidaknya, ini yang dirasakan oleh Kay, kala ia jatuh cinta kepada Harlan, sahabatnya sejak sekolah dasar. Rasa itu baru tumbuh lima tahun terakhir. Diawali dengan hadirnya Harlan di mimpi Kay. Padahal Kay tidak pernah memikirkan Harlan seperti itu sebelumnya. Seakan mendadak rasa itu terpicu muncul.

Entah apa sebetulnya sang rasa sudah ada tapi tidak disadarinya. Yang jelas, Kay merasa kewalahan dengan kecepatan pertumbuhannya. Hari-hari Kay mulai terinvasi dengan intensnya bayangan Harlan menjelma nyata setiap ia terpejam. Tentu saja awalnya Kay mengabaikan. Tapi sungguh, ia tak mampu menampik getaran hati tiap kali matanya mendapati sosok Harlan di hadapan.

Saat itu, tetiba saja semua panca indera Kay terasa lebih sensitif. Debar jantungnya berubah menjadi ratusan dentuman. Ia juga jadi lebih memerhatikan detail fisik Harlan. Ternyata lengan Harlan ditumbuhi rambut yang cukup lebat—“Eh, sejak kapan?” Kay membatin. Kay mulai mencermati gaya bicara dan cara tertawa Harlan, yang menurutnya cukup imut—“Padahal dulu suara ketawanya aja fals bener,” Kay tertawa dalam hati.

Satu hal yang lebih aneh, menurut Kay sendiri, ia jadi suka melihat bulir peluh mengalir dari rahang Harlan, melintasi jakunnya lalu terus bergulir ke dada. Entah kenapa adegan itu menjadi salah satu favorit Kay yang terus dihapalnya hingga terpatri manis di sudut benak; bagai kerajinan pyrography—seni melukis kayu atau kulit dengan “pena” besi panas, membekas jelas, lugas, namun indah.

(Segini dulu. Besok sambung lagi. Ngantuk. Wkwkw.. Ya begini deh kalau ide nulis datangnya tengah malam dan gak bisa ditunda 🤣)

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.