bisa karena terbiasa, maka biasakanlah

Pepatah “Bisa karena terbiasa”, atau dalam bahasa Inggrisnya, “Practice makes perfect” itu, ternyata, berlaku untuk semua bidang lho. Ngga percaya?

Pertama, saya menemukan bukti dari pepatah tersebut saat mendegar kisah cinta Opa-Oma saya. Oma sendiri yang mengisahkan ini kepada saya, di tahun 1986-an. Saat itu saya masih SD. Opa saya, seorang personel TNI AU (purnawirawan, masih sehat di usianya yang ke-85 tahun) bertemu Oma (rohimahullah, wafat tahun lalu di usianya yang ke-79 tahun) dan langsung jatuh cinta saat itu juga. Oma saya, waktu itu berusia 17 tahun-an, sangat cantik; kulitnya putih dan matanya sipit. Opa saya juga mudanya ganteng, tinggi, gagah. Sekarang pun masih kelihatan bekas gantengnya, walaupun sudah banyak peyotnya. hehe.. Opa saya anak orang terpandang di Tasikmalaya, tapi dia memilih jadi tentara, mengikuti jejak kakaknya. Sedangkan Oma adalah anak tentara yang dibentuk oleh penjajah Jepang (Heiho, kalau tidak salah namanya)

Opa naksir berat sama Oma, sampai dicegat saat mau sekolah, dikejar saat mau ke pasar, dan terakhir, dilamar langsung ke orangtuanya. Sebenarnya Oma saya tidak naksir Opa, “Soalnya Opa kamu genit. Oma nggak suka orang genit.”—-ha! Ketahuan kan, dari mana saya dapat sifat sangat tak suka pada orang genit; ya karena DNA dari Oma, hehehe.. Tapi melihat kegigihan Opa mendekati keluarga Oma; orangtua, kakak, adik dan keponakan-keponakannya, akhirnya Oma luluh dan nerima lamaran Opa, setelah dicuekin beberapa bulan itu juga. Hehehe..

Waktu itu saya, masih polos, bertanya ke Oma, “Kan Oma tadinya nggak suka Opa, tapi kok akhirnya bisa nikah dan rukun sampai beranak-cucu?” Oma saya menjawab, dengan suara lembut tapi tegas, ciri khasnya, “Ya bisa kalau terbiasa, Neng.” Itulah pertama kali saya mendengar pepatah tersebut.

Lalu pagi ini saya teringat pepatah itu lagi saat me-review tulisan kawan lapangan yang katanya ingin belajar menulis. 🙂

Satu hal, saya tidak terlahir sebagai penulis, apalagi jurnalis. Saya belajar, dan terus belajar. Salah satu metode saya untuk terus bisa menulis adalah dengan membiasakan diri dan disiplin dengan ejaan. Saya membiasakan diri menulis dengan adab yang lugas dan tepat. Tak mudah, tapi kalau saya disiplin, saya pasti bisa. Begitu prinsip saya.

Dan, hasilnya, Anda mungkin bisa lihat sendiri. Selama karier saya di dunia tulis menulis, bisa dihitung, artikel yang saya tulis (terpublikasi di koran maupun online) sampai sekarang kira-kira sudah mencapai 3.000 tulisan, masing-masing minimal 250 karakter (1 halaman/layar komputer), dan, yang tak terpublikasi mungkin hampir separuhnya, alias 1.500 tulisan. Sedangkan sebagai editor, selama 11 tahun terakhir ini, saya sudah mengedit dan publikasi sekitar 4.500 tulisan dari kawan-kawan lapangan. Mungkin terdengar banyak ya, tapi kurang banyak menurut saya pribadi. Jumlah tersebut sangat kurang untuk bisa disebut sebagai produktif.

Makanya, berbekal pepatah, “Bisa karena terbiasa” ini, insya Allah saya akan terus membiasakan diri menghasilkan lebih banyak karya tulis, dengan adab penulisan yang tepat. Sehingga akan semakin banyak lagi saya menulis artikel sarat ilmu (apapun, karena saya tipe manusia yang sangat random). Siapa tahu artikel tersebut bermanfaat, untuk membuat orang termotivasi dalam hidup, misalnya, atau membuat orang tertawa.

Apapun itu, saya akan terus menulis, berbagi ilmu, informasi, dengan harapan bahwa hidup saya, otak saya, pemikiran saya, bermanfaat untuk orang lain. Tak perlu bermanfaat bagi seluruh dunia, cukup bagi orang yang sepaham saja. 🙂 Jadi ketika saya wafat nanti, saya mungkin tak meninggalkan warisan harta. Hanya ilmu. Insya Allah.

Mudah-mudahan catatan singkat ini juga memicu motivasi KawaNina yang sedang belajar menulis, ya. KawaNina pasti bisa, jika membiasakan diri.

Keep writing. It might save other people’s life.

bisa-karena-terbiasa


Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: