Sore ini di saat rehat, iseng saya memerhatikan feed BBM. Mata saya menangkap quote yang menjadi display photo salah seorang sahabat saya..
“Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kau bisa berencana menikah dgn siapa, tapi tak bisa kau rencanakan cintamu utk siapa — Sujiwo Tejo”
Saya jadi nyengir. Saya pernah baca quote tersebut dalam twitter ST. Yup, sesekali saya membaca twitter beliau yang kadang bikin baper itu. 🙂 Ironis, karena kebanyakan benar; semua sedih, perih dan laranya. And it’s good to know that I am not the only person who feels it. People all around the world, who have experienced fall in love, also felt it. Ha! At least I have “throng of companions” about this. *LOL*
Saya sendiri, jujur saja, tak pernah berencana untuk jatuh cinta. Apalagi cinta yang sekuat dan sebesar yang dikatakan sastrawan-sastrawan romansa. Nyatanya, Allah menentukan demikian saat saya dipertemukan dengan “seseorang”. Betapapun saya berusaha berpaling dan menjauh, hati saya tetap bergeming. Saya menyayangi dia, apapun keadaannya; saya mencintai dia apapun kondisinya. Meski dia tak mencintai saya, bahkan menganggap saya sebagai beban. Walau dia tak menginginkan saya.
Like the words said, you can choose whom to marry, but you can not choose whom you will love. And no matter what you do, nothing can be done when love locked your heart into someone else’s. The rest would be up to Allah.
Hmmm.. This is a really long, empty, weekend.