[Puisi] Menanti Kekasih

Kekasih,
Sungguh aku masih menanti
datangnya suatu hari,
Kala kita tak perlu lagi sembunyi
Tak lagi mencintai dalam sunyi
Dan air mata takkan lagi menjadi
karibku seiring malam diakhiri..

Sungguh aku menunggu
Datangnya waktu penuh haru
Saat genggam mengiringi sumpahmu,
“Sayang, menikahlah denganku,
Jadilah separuh nyawaku,
Belahan jiwaku.
Ibu dari anak-anakku,
Istri di dunia dan akhiratku..”

Aku menanti.
Setiaku sepenuh hati.
Aku menunggu.
Cinta indahmu penuhi hidup dan matiku.

*Catatan: Kurangkai puisi ini untuk sahabat-sahabatku yang menanti dan menunggu datangnya D-Day. Usah hiraukan usia, karena itu hanya angka. Cinta berlaku untuk siapa saja, muda dan tua. Semangat! ^_^

♡Nina Razad
3 April 2015
:: firstavina.com ::

image
Menanti Kekasih (a poet by NiNaRazad, firstavina.com)


Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: