Hari ini kejahilan saya sedang maksimal. Hehehe.. Saking jahilnya, saya mau tulis berikut ini…

Berawal dari tautan yang di-sharing oleh Pak Sonny di FB-nya:

Security Audit Sistem IT KPU Pilpres 2014

Lalu saya dapatkan juga sanggahannya, berikut ini:

[Verifikasi] Lagi Fitnah ke KPU- blog dadakan Audit KPU- Ternyata FITNAH KACANGAN

Dari judulnya saja saya sudah nyengir, apalagi melihat nama URL-nya berbeda dengan judul. Hehehe.. Bukan masalah besar sih, tapi entah kenapa, buat saya ini menggoda sekali untuk dijahili. 😀

Saya baca, saya cermati. Hmmm.. Begitu berapi-api orang yang menyanggah ini. Berbeda jauh dengan penulis Audit KPU di atasnya, walaupun si A (anonim) ini mengaku bukan penulis, tapi tulisannya santun dan enak dibaca. Dibandingkan dengan penulis verifikasi (anti faker) yang berapi-api dan cenderung (maaf) emosional. Tapi bisa dimaklumi lah, karena katanya dia tidak tidur selama 3 hari. Hmmm… oke deh.

Nah, karena saya sedang jahil, iseng saya tinggalkan komentar singkat:

Maaf nih, mau tanya ke penulisnya (Pak Yoedha – Dash),
Anda orang KPU? IT-nya? Dan, Ketua Tim Anda itu Sofyan Wanandi?

Oke deh. Noted. 🙂
Terima kasih sharing sanggahannya. Ilmu baru buat saya.

Wah.. menunggu moderasi. Okelah, saya juga menggunakan sistem moderasi untuk setiap komentar yang masuk ke blog saya, demi menghindari spammer. Tapi semua komentar positif maupun negatif terhadap tulisan saya, pasti saya approve.

Iseng lagi, saya tulis komentar lainnya, yang lebih panjang:

Oh ya, maaf, satu lagi… mengutip ini nih… kalimat di tulisan Anda:

“seperti yang teman-teman tau kami adalah relawan netral yang membangun pengaman system di KPU bukan?”

Tapi di awal paragraf, kelihatan sekali Anda sinis pada pihak yang pro Prabowo..: “Jelas fitnah ini memang ditujunkukan untuk menggunakan 1 batu untuk melempar 2 burung (semoga itu burungnya bang Ahmad Dani dan Pak Fadli Zon)”

Hmmmm… Mungkin saya aja kali yaaa yang kurang cermat menganalisis tulisan ini. Dimaklumi kok belum tidur selama 3 (eh atau 5?) hari. Therefore, semoga sanggahan ini memang bermaksud menjawab “fitnahan” secara netral. Soalnya berkait erat sama kredibilitas KPU lho.

Keep up the good work.

Apalagi negara kita sangat butuh pemuda/i berintegritas tinggi yang pro rakyat dan tak bermuatan politis. Mempunyai pilihan (terhadap Capres) tentunya merupakan hak konstitusional semua WNI, tapi netralitas, apalagi dikaitkan dengan profesi, tetap sangat diperlukan. Karena sejatinya, apapun profesi dan kontribusi kita semua, prioritas kita adalah kesejahteraan rakyat.

Ah, maaf, yang paragraf terakhir itu saya tulis untuk mengingatkan diri sendiri juga sih. 🙂

Nah.. begitulah. Intinya siiihhh saya hanya ingin tau.. Apakah si penulis cukup ksatria meng-approve komentar saya yang bukan partisan Jokowi ini? Hehehehe..

Daaaaan setelah saya refresh beberapa kaliiiii.. Tadaaaaaaa.. Komentar saya tidak di-approve, alias tetap disembunyikan. Yang di-approve hanyalah komentar-komentar setelah saya. Anda lihat username Rizqibe itu? Tadinya dia di bawah saya. Kelihatan kan di foto comment-2 di atas itu?

Huahahahahahahahaha..

Maaf yaaa.. Saya jadi ketawa geli. Memang sih itu haknya si blogger mau approve atau delete. Dan, saya juga bukan siapa-siapa sih. Tapi, ah, jadi ketahuan deh mentalnya antifaker ini.. Ngga mau berbeda. Maunya yang “sejenis” saja. Begitu yaaa yang namanya NETRAL?

Ah, sudahlah.

Saya cuma iseng aja kok. Tapi pas banget sama dugaan saya, walau tadinya ngga mau suudzon yah. Cukup tau saja saya. Wekekekekeekeke… *masih ngakak* 😀