[Teaser] ADdHT – 1

the-worlds-top-10-best-images-of-cats-in-love-L-uL243ITeteh memandang Daeng. Tajam. Sekali lagi pertanyaan Teteh hanya disambut dengan helaan nafas panjang.

“Kenapa sih, Daeng selalu mengabaikan pertanyaan Teteh soal itu? Kenapa meuni susah banget sih menjawab iya atau tidak aja,” semprot Teteh jengkel.

“Kenapa harus ditanyakan setiap hari? Apa ngga cukup saya mengatakannya satu kali saja kah?” sanggah Daeng.

“Ih, Daeng mah.. Memangnya Teteh ini siapanya Daeng sih? Pertanyaan Teteh kan simpel pisan, Daeng masih sayang ngga sama Teteh?”

“Tuh kan, ditanya terus,” Daeng menggelengkan kepala.

Etaaa,” Teteh memutar bola mata bulatnya, antara tak percaya dan kesal, “Jadi Daeng tetep ngga mau jawab, kitu?”

Lelaki berwajah tegas itu diam. Ia mengalihkan pandangan ke arah lain. Pikirannya berkecamuk, tak mengerti kenapa Teteh masih saja meragukan perasaannya.

“Ah, ya sudah kalau Daeng ngga sayang lagi mah,” Teteh melangkah menjauh, lalu duduk di sudut ruangan. Wajah cantiknya merengut. Manyun.

Sang Daeng bergeming. Teteh salah besar. Dia begitu mencintai Teteh. Begitu mencintainya sampai perasaan itu kadang membuat dia gila. Namun, seorang ksatria tidak boleh tunduk pada nafsunya. Tidak boleh mengumbarnya. Kalau saja Teteh paham.

Selama beberapa menit berikutnya, sepasang anak manusia itu sama-sama diam. Larut dalam pikiran masing-masing. Sampai di menit ke-9, Teteh beranjak dari duduknya. Ia melangkah pelan ke arah Daeng. Takut-takut ia menghampirinya. Daeng masih diam saja. Tak sepatah katapun keluar dari mulutnya.

Sedikit canggung, Teteh duduk di samping Daeng yang tetap diam itu. Sebentar, Teteh memandangi Daeng yang dikasihinya. Lalu, kepala Teteh bersandar di bahu kiri Daeng.

“Maafkan Teteh. Bersabarlah sama Teteh ya, Daeng. Teteh tau, Daeng sayang sama Teteh. Hanya saja Teteh ini suka manja sama Daeng, dan ingin mendengar kata-kata itu sekali lagi. Jangan marah..” bisik Teteh.

Senyum tipis terbit di bibir Daeng. Kepalanya segera bersandar balik ke atas kepala Teteh. Saat itulah Teteh menyadari, cinta yang tak terkatakan ternyata bisa terasa sangat manis.


Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: