rajungan bukan kepiting, kepiting bukan rajungan

Di ruang web siang ini, tiba-tiba kami membahas soal rajungan dan kepiting. Gara-garanya, sambil bekerja, televisi di ruangan kami menayangkan bahasan mengenai Anak Krakatau, dan kru peliput sempat menikmati rajungan rebus sebagai makan malam.

“Sadis, masih hidup dimasak,” kata Pak Aries.

“Bukannya biasanya begitu? Lebih segar (dagingnya)?” jawab saya.

“Lho, Pak Aries doyan rajungan?” tanya Kang Dedi

“Doyan saya. Tapi, kalo kepiting enggak,” yang ditanya menjawab.

Saya jadi tergelitik untuk bertanya, “Rajungan ama kepiting tu beda ya?”

“Beda. Kepiting itu kan hidup di dua alam, jadi ngga boleh dimakan (haram–red). Kalo rajungan, hanya hidup di laut. Dia ngga bisa hidup di darat. Klo dibawa ke darat, dia mati,” kata Kang Dedi.

“Bentuknya rajungan itu yang kayak gimana sih? Beda ya ama kepiting?” tanya saya lagi.

“Beda kok. Kalo ngga salah rajungan itu warnanya agak orens. Klo kepiting tu item,” jelas Kang Dedi.

Hmmm.. Jangan-jangan yang selama ini saya makan tu kepiting ya, bukan rajungan? Oops! Tapi, mudah-mudahan kesalahan semacam ini dimaklumi Allah ya? However, saya jadi penasaran dan mencoba googling, ingin melihat perbedaan bentuk rajungan dengan kepiting..

Inilah yang saya temukan..

Pertama, dari situs Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) mengenai rajungan.

gambar rajungan

Secara umum morfologi rajungan berbeda dengan kepiting bakau, di mana rajungan (Portunus pelagicus) memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping dengan capit yang lebih panjang dan memiliki berbagai warna yang menarik pada karapasnya. Duri akhir pada kedua sisi karapas relatif lebih panjang dan lebih runcing. Rajungan hanya hidup pada lingkungan air laut dan tidak dapat hidup pada kondisi tanpa air. Dengan melihat warna dari karapas dan jumlah duri pada karapasnya, maka dengan mudah dapat dibedakan dengan kepiting bakau (Kasry, 1996).

Itu sekilas tentang fisik rajungan. Keterangan lengkapnya, akses aja ke situs Departemen Kelautan dan Perikanan (link di atas) itu yaa..

Sekarang tentang kepiting.. Uh, saya ngga dapet informasi memadai tentang kepiting. Apalagi saya menemukan banyak artikel tentang mempertanyakan halal/haram-nya kepiting. Di situs halalmui.or.id diputuskan bahwa kepiting itu halal asalkan tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan orang yang memakannya (klik di sini untuk info fatwa MUI tersebut).

However, ini foto kepiting, dari situs papuaweb.org (Situs papuaweb ini bagus lho.. lihat-lihat deh ke sana..)

kepiting boss!

Klo diperhatiin, secara fisik kita bisa membedakan rajungan dengan kepiting. Yaitu, dari capitnya (ini kesimpulan saya). Rajungan punya capit yang pipih dan panjang. Sedangkan kepiting punya capit yang besar dan bulat.

Soal halal atau haram, entahlah. Wallahualam.. Tapi, kata Japra, “Percaya aja deh ama para ulama. Kalaupun ternyata keliru, mereka kok yang bertanggungjawab.” ouch!

“Daripada bingung dan ragu, mendingan gak usah makan kepiting deh. Lagian, lumayan ngirit, kan kepiting mahal,” sambung Kang Dedi. hehehe..klo yang itu, saya sepakat! 😀

4 Comments Add yours

  1. B1 6010 says:

    makasih informasinya…

    klo blh tau pa semua species kelompok genus kepiting sama?

  2. NiNaGeuLiS says:

    weleleleh..
    Mohon maaf, rekan B1 6010, kami bukan ahli biologist.. :p
    Jadi, jujur aja, nggak tau jawabannya..

    Kami mencantumkan artikel ini sebagai sekilas pengetahuan saja sih.. Jika Anda tertarik dengan spesies ini, mungkin Anda bisa mengakses link seperti yang kami cantumkan di dalam artikel. Yakni: http://www.dkp.go.id/ atau http://www.papuaweb.org/

    Terimakasih..

  3. adel says:

    Thanks all abou information

  4. muhammad agus says:

    tong dong dikirimkan aspek biologi dan aspek reproduksi kepiting bakau

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.