orang baik sering disia-siakan?

Orang baik lebih sering disia-siakan oleh pasangannya, kenapa?

Hmmm.. Kenapa ya?

Saya kok ya sering banget menemukan pertanyaan seperti ini. Mulai dari orang curhat, sampai baca komik atau artikel, rerata tercetus kalimat begitu, “Orang baik, kok disia-siakan? Apakah yang bersangkutan kurang baik?”

KawaNina, saya sendiri nggak bisa menjawabnya. Apalagi karena saya juga termasuk orang yang disia-siakan, walaupun saya tidak merasa diri masuk dalam kategori “orang baik”. Saya hanya berpikir, mungkin saya dinilai kurang baik oleh pasangan saya, sehingga dia memilih untuk mengabaikan, mencueki—bahasa opo iki mencueki?

Intinya ya, menyia-nyiakan. Lalu ujungnya, saya hanya bisa terdiam dan membiarkan waktu membuktikan, siapa yang merasa paling merugi saat kehilangan satu sama lain.

Suatu kali, terkait ini, ada seseorang yang menyahut, “Orang yang menyia-nyiakan istri/suami yang baik adalah orang yang tak bersyukur.” Saya berpikir, bisa jadi itu jawabannya. Entahlah..

Ada juga yang mengatakan, “Orang baik itu biasanya tangguh, sehingga orang lain berasumsi jika disakiti, mereka (orang baik) akan tetap baik-baik saja dan tetap bersikap baik.”

Hmmm.. Entahlah.. Kalau Keluarga dan KawaNina, kira-kira tahu ndak jawabannya? 😊

Wrote on my Facebook, Oct 31, 2016


Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: