Diejek, marah? Ngga (lagi) tuh

Diledekin, marah? Itu sih berabad lalu, saat saya masih muda dan bodoh.

Sekarang, setiap saya diledekin, ya ikutan tertawa. Kalau ledekannya benar (misal, Nina gendut, ih, tua lagi…, dst) ya ngapain marah, lha memang begitu kenyataannya. Mending ikutan ketawa, biar tambah asyik dunia. Nah, gimana kalau ledekannya salah (misal, Nina ini udah kaya raya, cantik, sholehah pula… prett) ya ketawa juga–ngetawain dia, lha wong salah jeh…
.
Ngga ada yang paling tahu kita selain diri kita sendiri dan Allah. Orang boleh aja menilai, bahkan menghakimi. Namun asumsi/penilaian bukanlah fakta. Jangan masukkan ke hati. Kurangi emosi negatif.

Hindari marah, karena itu cuma cape-capein hati dan gak ada manfaatnya. Mending dibawa seru dan fun aja semuanya. Agar ikut tersenyum dunia. Hehehe..

Semangat berhari Minggu, KawaNina. 😁👌

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.