Perih adalah ketika kau membiarkan semua harapan hancur berkeping-keping,
Karena kau lebih memilih harga dirimu ketimbang masa depan dan kemungkinan bahagia bersamaku.
Perih adalah ketika apapun yang kulakukan tak mampu lagi mengetuk hatimu,
Dan aku hanya bisa terpaku di depan pintu jiwamu yang tertutup..
Perih adalah berpikir engkau akan mencintaiku jika aku rela mengorbankan semua ego dan harga diri..
Nyatanya kau tetap berlalu sambil memendam dendam kepadaku, hanya karena persepsimu keliru..
Perih adalah menulis puisi tak berirama ini dengan air mata menderas di pipi, tanpa suara..
Sementara engkau di sana, entah apa yang kau lakukan, yang jelas tak memikirkan perasaanku…
Perih adalah….