Happy Birthday, my son, Farrell Ivannov Wijaya.

Selamat Ulang Tahun!

Sebenernya sih masih 11 jam lagi ultah resmimu, Nak. Hehe.. Waktu itu, Rabu, 25 November 2009, seharusnya mamam hanya memeriksakan kandungan. Perkiraan lahirmu masih tanggal 7 atau 8 Desember–kalau lahirnya 8 Desember samaan sama Oma Uyut Tjitjih lhoo..
Namun rupanya Allah berkehendak lain. Allah ingin Fayy lahir hari itu juga.

Dulu Oma Mami Ida Husein pernah bilang ke Mamam, “Omat (ingat baik-baik), yeuh, anak ketiga itu istimewa.” Tadinya Mamam ngga percaya. Sampai Mam membuktikan sendiri keistimewaan-keistimewaan kamu, Fayy.

Dimulai dari kehadiran kamu yang hanya berselang sekitar 2 bulan setelah kakakmu, Freya, gugur pada 7 Januari 2009. Mamam baru sadar hamil setelah melakukan donor darah di acara kantor Korkot Jakbar (kalo gak salah) pada Maret 2009. Sadar karena tidak lagi haid setelah Freya gugur. Mam kira hanya kembali mengalami amenorrhea secondary seperti sebelumnya. Begitu test pack dan ke dokter, bener aja Mam hamil. Horeee..

Keistimewaan kedua kamu: FISIK KUAT “TAHAN BANTING”. Bagaimana tidak. Di bulan ke-7 kehamilanmu, Mamam kena sakit cacar. Panas, sakit, menyiksa. Dokter Ismail Yahya sempat ngeri, tapi dia yakin, rahim Mamam kuat. Dan dia menghitung2 ukuran janin (Farrell) tdk ada perubahan. Artinya virus cacar tidak masuk ke rahim. Inshaa Allah.

Keistimewaan ketiga, kelahiran kamu yang lebih cepat 2 minggu. Iya, kamu NGGAK SABARAN, TAPI SELALU READY. Hehehe.. Pak Dokter bilang, gak apa-apa kok Fayy lahir waktu itu. Janin (kamu) sudah 37-38 minggu, beratnya juga sudah memenuhi. Inshaa Allah kamu sudah kuat untuk menghadapi dunia. Aamiin.. Masalahnyaaaa, Mamam dan ayah ngga ada persiapan sama sekali. Mamam pagi itu mau berangkat kerja, jadinya hanya bawa tas berisi berkas-berkas dan laptop untuk kerja aja. Hehehe.. Ampuuuun.. Walau begitu, alhamdulillah pulsa Mamam masih penuh (haha..) jadinya Mam telepon rumah untuk menyiapkan pakaian dan masukkan ke dalam tas. Mam mengabari Mami, Opa Ichat, Eyang Uti, Eyang Kung, semuanya, bahkan sampe rilis di FB juga. Hahaha..

Nah, karena kamu lahirnya harus mendadak (gegara air ketuban tinggal 4 cm) Mam jadinya diinfus induksi. Malahan Pak Dokter sempet “mengancam” kalau belum mulas juga sampe Maghrib, Mamam harus caesar. Oh noooooo! Bukannya apa-apa, Mas Rangga dan Mbak Audi aja lahirnya normal, masa Fayy ngga bisa lahir normal juga? Tapi Mam pasrahkan sama Allah. Terserah kebijakan Allah saja.

Menjelang Maghrib, Mam mulai mulas. Mulai dehh bolak-balik kamar mandi karena bawaannya mau buang air dan mengejan. Jangan kuatir, Mam ini ibu “profesional” dan berpengalaman, jadi nggak akan membiarkan kamu “borojol” di kamar mandi. Wkwkwkwkwk.. Hanya satu hal yang terbayang: kematian.

Mungkin karena dipaksa, jadinya sakit kontraksi rahim juga berkali-kali lipat daripada sakit kontraksi normal tanpa induksi. Aduuuuh.. inilah “keistimewaan” Fayy yang keempat: Membuat Mam TERSADAR bahwa NGGAK ADA DAYA UPAYA SELAIN DENGAN PERTOLONGAN ALLAH.

Setengah mati Mam menahan sakitnya kontraksi rahim akibat induksi. Mam jadi langsung minta maaf sama ayah, mungkin Mam bukan istri sholehah, banyak menyusahkan dan berdosa sama ayah. Kata ayah waktu itu, ayah memaafkan Mam. Alhamdulillah.. Mam juga minta maaf ke semua saudara dan teman-teman Mam.

Satu lagi yang paling penting, Mamam menelepon Mami, meminta maaf, kalau-kalau Mam selama ini punya dosa yang belum termaafkan. Mami waktu itu bilang, semua salah Mamam ke Mami sudah langsung dimaafkan begitu Mam berbuat salah. “Begitulah namanya seorang Ibu, Nin. Seberapapun kamu menyakiti, Mama langsung memaafkan saat itu juga. Ku Mama didoakeun sing lancar lahirannya,” kata Mami waktu itu, sambil ngasih tau kalau Mami akan bacakan Yasin 7x usai Maghrib.

Mamam jadi tenang. Doa Mama selalu mampu membuat anaknya tenang, ingat itu ya, Fayy. (And I miss my Mom.. so much)

Lalu, dari “bukaan lima” pada pukul 18.00-an, menjadi “bukaan sempurna (lengkap)” pada pukul 18.25 WIB. Bikin susternya kaget. Kok bisa? Itulah keistimewaan kamu berikutnya, Nak: MENGEJUTKAN ORANG DENGAN KECEPATANMU BERADAPTASI.

Selang 10 menit, lahirlah kamu ke dunia. Ayah juga sempat merekam kelahiran kamu, tanpa gagal. Hehehe.. biasanya video kelahiran akan gagal kalau istrinya ngga ridho (begitu kata orang). Begitu Mam lihat hasil rekaman ayah, iiiih serem sendiri deh. Buat Mam, mendingan mengalami kelahirannya sendiri daripada melihat videonya. Hihihihi..

Keistimewaanmu yang keenam adalah RUPAMU yang MENAWAN, MEMBUAT SIAPAPUN JATUH SAYANG PADAMU. Aamiin.. Begitu lahir, Fayy langsung ganteng. Hehehe.. agak kriwul, kulit putih, tapi tingtong-nya besar. Hahahaha.. Sampe-sampe Om Sonny bilang, “Kenapa anak loe yang keliatan jelas cuman tingtong-nya?” Hadeeehh..

Tau nggak, Fayy, kelahiran kamu itu bersamaan dengan malam takbir Idul Adha. Dan pas banget hari itu RSIA Yadika Ciputat kosong. Hanya Mamam dan kamu yang ada di ruang bersalin. Waaaah.. asyik kaaan? Karena ngga ada pasien lain, susternya jadi lebih fokus membimbing Mamam dan ngurus mandi Fayy. Ya, begitulah keistimewaanmu yang ketujuh: DILIMPAHI ALLAH DENGAN KEBERUNTUNGAN. Aamiin..

Cuma ada satu hal yang bikin Mam takut. Golongan darah kita beda. Golongan darah Mamam itu O, kamu A, mengikuti ayahmu. Akibatnya kamu kuning. Bilirubinnya kurang dari 8 (normalnya 11). Alhamdulillah kamu boleh dibawa pulang, ngga perlu disinar UV di RS. Cukup dijemur saja. Dan hadirnya kamu di rumah, bikin tamu-tamu berdatangan. Opa Ichat, Mami, Tante Ithoy (Bali) dan Om Florian, bule Jerman yg waktu itu calon suaminya Tante Ithoy, semuanya datang untuk menggendong Fayy. I told you; you’re lovable.

Seiring waktu, keistimewaan lain juga bermunculan. Kamu cerdas, kreatif, jahil (hehehe), dan selalu bikin kaget.

So, selamat milad ya, Nak. Semoga Allah menjadikanmu imam yang sholeh, murah rezeki, rajin sedekah, kuat keimanan, sehat lahir batin, dan cerdas dunia akhirat.

Mamam loves you so much. Be a good boy, ya!