Dunia boleh berteriak, menghujat, meludah dan memaki.
Aku takkan ambil peduli.
Waktu boleh mengancam berhenti. Aku takkan gentar, takkan sembunyi.
Ketika lenganmu terentang meraihku, realitas berubah menjadi bola kaca.
Ketika kecupmu menerpa wajahku, bumi berubah menjadi hamparan makna.
Dosakah jika benih rasa bertumbuh dari dasar hati?
Aku mencintaimu, lelakiku, tidakkah engkau mengerti?
