Keinget status Eny tadi sore, ngomongin soal first love… Berdasarkan status dan komentar, ada beberapa statement menarik yang saya catat..
1. First Love lasts (forever).
2. Pacar pertama belum tentu first love.
Kalau boleh ngomentarin, berikut tanggapan saya:
1. I don’t think so. Memang sih segala sesuatu yang first itu biasanya paling berkesan: first crush (naksir), first love (cinta monyet?), first holding hands, first kiss, first broken heart.
Saya malah keinget lagunya Cheryl Crow: First cut is the deepest. Yep. Semua yang pertama itu biasanya membekas sangat dalam. Makanya sulit dilupakan. Tapi bukan berarti it lasts. Apalagi forever. 🙂 Forever is a long long long time.
2. Yep! Pertama saya jadian itu saat SMP kelas 3. Pacar saya, namanya Antonius Wahyu Kusuma. Orang Gresik. Kami LDR. Saya di Jakarta, dia di Gresik, lalu Semarang dan Jepara. Kami beda agama. Dia Katolik. Kami LDR-an sekira 4 tahun dan putus begitu saja. Maklum, tahun 1991-an itu ngga ada alat komunikasi secanggih sekarang. Kami hanya bersurat. Bertelepon 1-2 kali seminggu. Dia sangat manis. Sifatnya juga manis. Sayangnya seiring waktu, mungkin karena dia ganteng dan merasa ganteng, dia tumbuh jadi jerk. Alias lelaki kamvreto. :p
Anyways, cinta pertama saya bukan Anton. Cinta pertama saya justru tumbuh dari sahabat saya, Komang Arya Tridarma. Yup. Orang Bali. Hindu. 🙂 Kami kenalan di bus kota Safari Darma, dari Yogya ke Denpasar. Waktu itu akhir tahun 1990, saya hendak liburan ke rumah keluarga di Sanur.
Komang waktu itu siswa SMA Taruna Nusantara angkatan pertama. He was a perfect gentleman. Sangat santun, cerdas dan kalem. Saya sangat menghormati beliau. Sejak kenalan, kami trus bersahabat. Dia rajin bercerita soal hari-harinya di Tarnus. Dia pencerita yang sangat baik. Jenaka dan tak pernah kehabisan ide. Tulisan tangannya juga sangat bagus, saya suka sekali. Hmmm.. Saya jadi penulis juga berkat dia. Seringkali dia mengingatkan agar saya cermat dalam mengeja tulisan. Yes, he’s a natural editor. Hehehe..
Kadang dia menulis surat dengan bahasa Inggris. Dia sangat mahir berbicara/menulis English. Saya belajar bahasa Inggris intensif dari dia. Sepanjang 3 tahun kami bersahabat, tak sedikitpun dia bilang suka. Hanya saja ratusan surat yang terkirim tiap minggu dari Magelang ke Jakarta dan Bandung (saya SMA di Bdg) jadi saksi tumbuhnya perasaan itu. Perlahan dan pasti.
Di akhir pendidikannya di Tarnus, tahun 1994, dia mengirimkan sebuah kaset kepada saya. Suaranya yang empuk dan kalem itu direkam dengan alat karaoke zaman dulu, sesekali diselipkan lagu-lagu indah: KLa Project, Franky & Jane, Dewa 19. Di kaset itu, dia menyatakan cinta. Dengan alur yang apik dia buat rekaman itu bagai kronologi. Menjelaskan bagaimana perasaannya tumbuh dari pertemanan hingga jadi rasa cinta. Saya menangis mendengarkan kaset itu. Sekarang, mengenangnya pun saya menangis. Betapa tidak, sampai sekarang tetap Bli Komang penyandang gelar lelaki paling romantis yang pernah saya kenal. Kekasih paling romantis. Kami hanya sebentar pacaran. Itupun LDR. Saya di Bandung, dia di Denpasar. Sebentar, karena dia fokus pada kariernya pasca dinyatakan gagal masuk AKABRI. Pdhl dia sangat mendambakannya. Frustrasi dan tertekan. Sayang, saya belum cukup dewasa untuk menyemangatinya saat itu. Dia memutuskan hubungan, walau belakangan minta kembali, tapi saya menolaknya. Maaf, Bli..
Masih keluar air mata saya mengenangnya. Komang, lelaki kelahiran 8 Januari 1975 itu berpulang pada 23 Maret 2011. Kami sempat kontak kembali di tahun 2000-2003, lalu 2007-2010. Saya baru tahu dia tiada justru sekira 2 bulan pasca wafatnya. Tak sempat saya ucapkan perpisahan, terima kasih dan bahwa saya selalu menyayangi dia. Seperti saya katakan kepadanya di tahun 1994 lalu, dia menghuni tempat khusus di hati saya. He’s still there. My mentor, my beloved brother, my dearest best friend, my once-lover.
Intinyaaaa.. Meski Komang bukan pacar pertama, dia adalah cinta pertama saya. Rest in peace, Bli. May Sanghyang Widhi Wasa protect you where ever you are. I miss you.
Anyways… well, it IS kinda legitimate statement 1 ya….first love lasts. Hmmm..
Leave a Reply