Kemarin saya menerima kiriman buku dari sahabat saya, Siti Jihan Siregar. Buku yang ia tulis dan dipublikasi pada Maret 2014 ini. Judulnya “Jantung. Cardio. Qalb”. Dan, pagi ini saya berkesempatan membacanya, di bus menuju kantor. Perjalanan satu jam, baru berhasil mencerna 33 halaman. Wow.. Buku yang luar biasa.

Selama 10 tahun terakhir saya berprofesi sebagai jurnalis dan blogger aktif; saya juga creative writer dan pengarang tulisan sepanjang hidup saya; tapi saya benar-benar terpukau oleh pemikiran yang dituangkannya. Buku ini membuat tersadar kalau saya tak sedang sekadar membaca, tapi juga berpikir, bervisualisasi dan bertafakur. Bravo, Bunnee..

Berikut saya kutip satu paragraf yang menarik menurut saya.

“Tuhan yang jadi pegangan terakhir Ruh dan tetua, yang tak pernah memperlihatkan diri ketika makhluk-Nya sangat membutuhkan. Pembisik mampu memperlihatkan diri, ditangkap secara inderawi dan Tuhan tidak. Ia hanya meninggalkan buku dan pesan bahwa Ia lebih dekat dari urat leher. Bagaimana yang tidak suka membaca? Mungkinkah mereka lebih memilih Pembisik…?

Kesaktian adalah ketika manusia bisa membedakan mana bisikan, mana yang dikatakan roh dan otaknya sendiri. Namun Pembisik selalu bekerja, menunjukkan diri kalau ia lebih cepat dari Tuhan. Dan ia tahu kelemahan manusia itu, hal kecepatan.” –Jihan Siregar, ‪#‎Jantung‬.Cardio.Qalb (2014)

Anyways, ini baru teaser saja, bukan review. Nanti review-nya kalau saya sudah selesai membaca keseluruhan 370 halamannya. Berikut adalah websitenya: jantungcardioqalb.tumblr.com. Dan, kalau ada yang berminat memesannya, bisa ke nunpublishing@gmail.com. Kalau KawaNina & Kamerads ada di Bandung, buku ini tersedia di Togamas, Rumah Buku, dan BBC Palasari.

Can’t wait to read more of it..