Saya suka sekali artikel ini… mengambil sumber Swara Mandiri (Media Warga) yang “diotaki” KMW Extension Jawa Tengah. Very well done, rekans!!
===========================
Kendal, 27 Agustus 2008
Ulat Sutera, Harapan Baru Bagi Lahan Kering
Desa Sumur, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal mungkin mempunyai lahan yang sulit ditanami tanaman produktif bernilai ekonomi tinggi, seperti padi atau palawija. Namun, warga desa menemukan alternatif tanaman yang dapat tumbuh dengan baik, yakni pohon murbei (Morus alba L), dan lebih lanjut, mengembangkan budidaya ulat sutera.
“Kondisi lahan di desa kami tidak terjangkau saluran irigasi, jadi sulit untuk menanam tanaman produktif. Ini adalah salah satu alasan perekonomian warga desa kami sulit berkembang. Belakangan kami menemukan bahwa pohon murbei bisa menjadi alternatif tanaman yang dapat dikembangkan dengan kondisi lahan seperti ini,” ujar Ngadri (50 tahun) warga Desa Sumur.
Menurut Ngadri, ulat sutera memang tidak dapat dipisahkan dari pohon murbei. Pria yang sudah menekuni budidaya ulat sutera selama lima tahun terakhir ini mengaku, kebutuhan hidup keluarganya tercukupi berkat usaha memintal benang ulat sutera.
Semua berawal dari rasa frustrasi Ngadri terhadap kondisi lahan yang kering dan sulit ditanami sesuatu yang bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Untuk itu, ia memutuskan merantau. Ia berkelana ke Tasikmalaya, Jawa Barat. Di sini, ia mulai menekuni budidaya ulat sutera.
Bermodalkan informasi yang didapat dari rekannya di Tasikmalaya tentang bagaimana memulai usaha budidaya ulat sutera, ia pun mengajukan proposal sederhana ke Departemen Kehutanan Kendal. Singkat cerita, gayung bersambut. Proposal yang diajukannya mendapat respon positif dari departemen kehutanan, dengan memberikan bantuan modal berupa bibit pohon murbei dan media/kotak pembesaran ulat.
“Yang terpenting, mengawali budidaya ulat sutera adalah menjamin ketersedian pakan pohon murbei yang cukup. Pohon murbei harus disiapkan (ditanam) empat bulan sebelum memulai budidaya ulat sutera,” urai Ngadri.
Menurutnya, budidaya ulat sutera sangat prospektif, karena pangsa pasarnya masih terbuka luas. Apalagi, modal awal juga tidak terlalu besar, sehingga budidaya ulat sutera ini dapat sebagai solusi alternatif bagi wilayah-wilayah yang memiliki lahan kering atau lahan yang mengandalkan tadah hujan sebagai pengairannya.
Pohon murbei, sebagai pakan ulat sutera, tidak memerlukan pengairan yang cukup banyak. Hanya saja, pada awal tanam untuk derah lahan kering, sebaiknya dimulai pada musim penghujan. Setelah tumbuh baik, selanjutnya hanya tinggal pemeliharaan, tanpa menguatirkan pengairannya.
Perlu diketahui, modal awal berupa pohon murbei sekitar 7.000 batang adalah untuk sekali tanam (per kotak benih/telur ulat sutera) dan terus berlanjut hingga seterusnya. Begitu juga dengan media/kotak pembesarannya, cukup dibuat sekali, untuk seterusnya. Kemudian, harga satu kotak benih/telur urat berisi 25.000 butir telur, dapat dibeli seharga Rp 50.000. Dari satu kotak itu, kepompong yang bisa dihasilkan adalah seberat 40 – 50 kilogram. Kisaran harga kepompong sendiri adalah Rp 30.000 – Rp 35.000 per kilogram kepompong. Siklus ulat sutera mulai dari menetas telur hingga menjadi kepompong adalah 25 hari. Dan, berapapun jumlah kepompong yang dihasilkan, pasar selalu siap menerimanya.
Melihat hasil yang cukup memuaskan, dengan tingkat resiko yang sangat kecil, sudah sepantasnya budidaya ulat sutera ini menjadi alternatif solusi yang harus didukung semua pihak guna meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, di tengah kondisi makin melambungnya harga-harga kebutuhan pokok.
Sebagai langkah awal, melalui pelaksanaan bazaar PJM Pronangkis tingkat Kabupaten Kendal yang diselenggarakan pada 5 Mei 2008 lalu, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Desa Sumur mengangkat “ulat sutera” sebagai salah satu program yang ditawarkan untuk dapat dimitrakan dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah (dinas-dinas) maupun swasta. Usaha ini mendapat tanggapan yang baik dari Pemerintah Kabupaten Kendal, dengan mendukung semua upaya untuk dapat mengembangkan budidaya ulat sutera.
Kini, ada 31 warga Desa Sumur yang mengikuti jejak Ngadri dalam menggeluti budidaya ulat sutera. Hal ini menjadi embrio yang baik bagi terbentuknya Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk dapat mengembangkan ulat sutera, yang tidak hanya sebatas membudidayakan, melainkan juga mengolahnya menjadi benang.
“Harapan saya lebih lanjut adalah (Desa) Sumur dapat menjadi sentra budidaya ulat sutera yang dapat dikenal masyarakat luas,” tegas Ngadri. (Sumber: Media Swara Mandiri, Kendal/Hadi Purwanto, PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina)
dari BKM PERAK Ambarawa, boleh dong gabung. minta alamat lengkap untuk belajar budidaya ulat sutra, untuk dikembangkan di BKM kami, trimakasih
Rekan Nugi,
Jika ingin belajar mengembangkan budidaya sutra seperti yang dilakukan BKM Desa Sumur ini, silakan hubungi:
KMW Provinsi Jawa Tengah
Jl. Gatotkaca No. 1, Rt.03 Rw.05, Kampung Banaran,
Kel. Sekaran, Kec. Gunungpati, Semarang – 50229.
Telp. 024 – 70774601 / 024 – 86458301
atau melalui surel (surat elektronik): kmwjateng@gmail.com atau kmwjateng@yahoo.com
*maaf terlambat reply*
Assalamu ‘alaikum Wr.Wb.
kalau ada mau minta alamat yang di bandung.
saya ingin membuka usaha budidaya ulat sutra,apa persiapan yang pertama yang harus saya persiapkan. bagaimana mendesain pembiakan ulat sutra.
saya juga mau tahu alamat dimana saya mendapatkan varietas murbai yang paling bagus dan ada berapa varietas yang dikembangkan untuk ulatsutra.
thanks
Pak Masyandri,
Terimakasih atas comment Bapak di blog kami: di http://p2kafe.wordpress.com/2008/08/27/budidaya-ulat-sutera-kendal/#comments
Kami telah menyampaikan surel terkait pertanyaan dari Bapak Masyandri kepada pihak terkait (wilayah Kendal). Namun, jika Bapak memerlukan informasi lebih lengkap dan lebih mendetail, silakan hubungi:
PNPM MANDIRI PERKOTAAN – KMW PROVINSI JAWA TENGAH
Jl. Gatotkaca No. 1 Sekaran Gunungpati Kota Semarang 50229
Telp : 024-86458301 Fax : (024) 86455474
Email : kwmjateng@gmail.com Website : http://www.kmwjateng.net
Semoga alamat kontak di atas dapat menjawab semua pertanyaan Pak Masyandri ya.. Terima kasih..
apa ada yang punya skema or gambar detil alat pintal benang sutera? trim
APAKAH BUDIDAYA ULAT SUTRA BISA DI KEMBANGKAN DI DAERAH SUMATRA KHUSUS NYA DI SUMATRA BARAT? TRUS APA SAJA YANG HARUS SAYA PERSIAP KAN UNTUK MEMBUKA USAHA INI
assalamualaikum wr wb
maaf saya mau tanya klo utk wilayah jatim kemana ya…
makasih sebelumnya
salam..
saat ini saya menjual CD cara beternak ulat sutera yang benar, hanya dengan harga 60 ribu (sudah ongkos kirim).
CD bukan berisi ebook PDF atau paparan data melainkan video interaktif/audio visual bagaimana prakteknyalangsung di lapangan.
dan tersedia juga buku panduannya (berwarna dan bergambar) harga 60 ribu.
jika berminat silahkan hub.saya di 081-911857815 atau email rozi679@gmail.com.
terima kasih
Wah.. Terima kasih atas informasinya, Rekan Rozi. Mudah-mudahan informasi ini dapat digunakan dengan baik dan membantu banyak pihak yang mengetahuinya ya. Amiiin.. 🙂
Terima kasih informasinya, Pak..
Tapi alamat URL-nya kok ngga bisa diakses ya??
Asslmllkm,mo tanya barangkali ada info budidaya ulat sutra di seputaran karawang-jabar,Saya mo coba untuk kegiatan karang taruna di tempat saya,tolong infonya yach…makasih
Maaf atas lambatnya kami merespon, Pak Bambang.. Sayangnya, kami belum bisa memberi informasi terkait budidaya ulat sutra di wilayah Karawang. Kalau ada info lebih lanjut, kami akan mengirimkan email kepada Bapak ya..
Terima kasih sudah mampir yaaa…
Mohon bimbingannya saya hendra Lsm SAE (Support activity enterprenuer) dari Madura ingin sekali membudidya ulat sutra dan pohon murbei, mohn alamt lengkap daerah yang bisa saya datangi, mumpung istri saya orang jogya jadi sekalian bisa pulang kampung trims
TOLONG BERITAHU DIMANA SAYA BISA MEMBELI 1 BOX 25000 BIBIT ULAT SUTRA,SAYA TUNGGU JAWABAN ANDA…… DI PRIVATE EMAIL ADDRESS SAYA , THANK YOU.
Kalo saya dulu di sampit nitip sama perhutani Pati
assalamu’alaikum
dari desa Boja Kab.Kendal,Saya minta izin belajar,untuk saya kembangkan di desa kami.terima kasih
wassalamu’alaikum
mohon diinformasikan budidaya ulat sutera di wilayah jawa timur terutama daerah malang
terima kasih
kalo didaerah kudus & sekitar nya tolong ya di kasih info nya? tq.
mencari kepompong ulat sutera dijatim
Saya dari Aceh utara,,tertarik dengan usaha pengembiakan / budidaya ulat sutra, berapa kira-kira modal yang harus saya persiapkan, dan apa saja yang harus saya persiapkan. Tujuan saya belajar saya ingin membuka UKM di kampung saya..Terimakasih…
Saya 10 thn yg lalu pernah budidya ulat sutra hanya kesulitan cara memintalnya kerana harus dibawa ke tempat pemintalan karena tdk punya mesin pemintalnya saya budidaya di Kebumen Jateng memintalnya di Yogya kalo ngaa di Pati kan jauh sekali dan harus cepat di bawa ke pemintalan kalo terlambat kepompongnya jadi kupu maka kepompong yang sudah membuka jadi ga bisa di pintal karena sudah sobek.
kirimin info2 tentang budidaya ulat sutera donk beserta biaya2,prosedur dan persyaratan kalo kita mau mulai usaha tersebut…ke email jg bole di a19nen@yahoo.com thanx ya sebelumnya.
salam hormat,
yulianto
Pak Yulianto yang baik,
Silakan menghubungi rekan kami yang melaksanakan budidaya ulat sutera tersebut. Kalau ndak salah, kami menyantumkan contact person-nya. Saya mengutip tulisan tersebut dari website kami (www.p2kp.org), karena topik tulisannya sangat bagus dan saya menobatkannya sbg “Article of The Month” saat itu.
Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan jejak di blog ini ya, Pak. Salam hangat! 🙂
Saya tertarik utk menekuni usaha budi daya ulat sutra cuma saya tinggal di riau apakah di daerah riau bisa dilakukan budi daya ulat sutra, jga tolong infokan dimana saya bisa konsultasi lengkap ttg budi daya tsb. Terima kasih