Article of the Month! – Mei ’08

Bulan Mei ini, saya mencatat beberapa artikel yang menjadi “personal favorites”. Di antaranya, tentang Kebangkitan Nasional.. They’re good! 😉

However, kalau boleh memilih, saya paling sukaaa dengan artikel yang ditulis/dikirim oleh Rekan Agus S. Wijaya, Askorkot Infrastruktur Pangkal Pinang, KMW X P2KP-3 Sumsel Babel. Mengeditnya juga tidak susah. Rekan Agus mengirim tulisan ini memang sudah agak lama (7 Mei 2008), soalnya “nyangkut” di antrean. hehe.. Maap ya, bos!

Oke deh, artikelnya saya co-pas di sini yaa.. Selamat menikmati.. 😀

Prinsip 90 Banding 10

vector-coffee-emoticon_18-9900Bagaimana prinsip 90 : 10 itu? 10% dari hidup Anda terjadi karena apa yang langsung Anda alami. Sedangkan, 90% dari hidup Anda ditentukan dari cara Anda bereaksi.

Maksudnya adalah Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari kondisi yang terjadi pada diri Anda. Contohnya: Anda tidak dapat menghindar dari kemacetan atau pesawat terlambat datang, dimana hal ini akan menghanguskan atau menghambat seluruh jadwal Anda. Anda tidak dapat mengendalikan kondisi 10% ini.

Tapi, berbeda dengan 90% lainnya. Anda dapat mengendalikan yang 90% ini. Bagaimana caranya? Yaitu, dari cara Anda bereaksi! Anda tidak dapat mengendalikan lampu merah, tetapi Anda dapat mengendalikan reaksi Anda.

Contoh berikut mungkin lebih memperjelas mengenai “mengendalikan reaksi”.

Anda makan pagi dengan keluarga Anda. Anak Anda secara tidak sengaja menyenggol cangkir kopi minuman Anda, sehingga pakaian kerja Anda kotor tersiram kopi. Anda tidak dapat mengendalikan apa yang baru saja terjadi.

Reaksi 1, Anda bentak anak Anda karena telah menjatuhkan kopi ke pakaian Anda. Anak Anda akhirnya menangis. Setelah membentak, Anda menoleh ke istri Anda dan mengkritik, karena telah menaruh cangkir pada posisi terlalu pinggir di ujung meja. Akhirnya terjadi pertengkaran mulut. Anda lari ke kamar dan cepat-cepat ganti baju. Kembali ke ruang makan, anak Anda masih menangis sambil menghabiskan makan paginya. Akhirnya anak Anda ketinggalan bis, padahal istri Anda harus secepatnya pergi kerja.

Selanjutnya, Anda buru-buru ke mobil dan mengantar anak Anda ke sekolah. Karena terlambat, Anda ngebut dengan kecepatan 70 km/jam, padahal batas kecepatan yang diperbolehkan hanya 60 km/jam. Andapun terpaksa mengeluarkan kocek Rp 600.000 akibat melanggar lalu lintas. Ketika tiba di sekolah, anak Anda secepatnya keluar dari mobil tanpa pamit, karena sudah terlambat 15 menit. Anda melanjutkan perjalanan ke kantor. Anda tiba di kantor terlambat 20 menit, dan Anda baru ingat bahwa tas Anda tertinggal di rumah. Hari Anda bekerja dimulai dengan situasi buruk. Jika diteruskan maka akan semakin buruk. Pikiran Anda terganggu karena kondisi di rumah.

Saat tiba di rumah, Anda menjumpai beberapa gangguan hubungan dengan istri dan anak Anda. Mengapa? Karena, cara Anda bereaksi pada pagi hari tadi. Mengapa Anda mengalami hari yang buruk? Apakah penyebabnya karena kejatuhan kopi? Apakah penyebabnya karena anak Anda? Apakah penyebabnya karena Polisi Lalu Lintas? Ataukah apakah Anda sendiri penyebabnya?

Jawabannya adalah yang terakhir. Ya, penyebabnya adalah Anda sendiri! Anda tidak dapat mengendalikan diri setelah apa yang terjadi pada cangkir kopi. Cara Anda bereaksi dalam 5 detik tersebut ternyata pemicu penyebab hari buruk Anda.

Reaksi 2, adalah kebalikannya. Ketika cairan kopi menyiram baju dan anak Anda tampak akan menangis, Anda berkata lembut, “Tidak apa-apa sayang, lain kali hati-hati ya.” Anda mengambil handuk kecil dan lari ke kamar. Setelah mengganti pakaian dan mengambil tas, secepatnya Anda menuju jendela ruang depan dan melihat anak Anda sedang naik bis sambil melambaikan tangan ke Anda. Anda kemudian mengecup lembut pipi istri Anda dan mengatakan, “Sampai jumpa makan malam nanti.” Anda datang ke kantor 5 menit lebih cepat dan dengan muka cerah menegur staf Anda. Bos Anda mengomentari semangat dan kecerahan hari Anda di kantor.

Apakah Anda melihat perbedaan kedua reaksi tersebut? Dari satu kejadian yang sama, tapi disikapi dengan reaksi yang berbeda, hasilnya pun berbeda sangat jauh.

Jadi, ternyata penyebabnya adalah cara Anda bereaksi! Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari yang sudah terjadi. Tetapi, yang 90% tergantung dari reaksi Anda sendiri. Ini adalah cara untuk menerapkan prinsip 90 : 10.

Jika ada orang yang mengatakan hal buruk tentang Anda, jangan cepat terpancing. Biarkan serangan tersebut mengalir seperti air di gelas. Anda jangan membiarkan komentar buruk tersebut mempengaruhi Anda. Jika bereaksi seadanya atau malah salah reaksi, akhirnya Anda bisa kehilangan teman, dipecat, stres, dan hal lain yang merugikan.

Bagaimana reaksi Anda jika mobil Anda mengalami kemacetan dan terlambat masuk kantor? Apakah Anda akan marah? Memukul stir mobil? Memaki-maki? Apakah tekanan darah Anda akan naik cepat? Siapa yang peduli jika Anda datang telat 10 detik? Kenapa Anda biarkan kondisi tersebut merusak hari Anda? Cobalah ingat prinsip 90 : 10 dan jangan khawatir, masalah Anda akan cepat terselesaikan.

Contoh lain, Anda dipecat. Mengapa Anda sampai tidak bisa tidur dan khawatir? Suatu waktu akan ada jalan keluar. Gunakan energi dan waktu yang hilang karena kekhawatiran tersebut untuk mencari pekerjaan lain.

Pesawat terlambat dan merusak seluruh jadwal Anda. Kenapa Anda marah-marah kepada petugas tiket di bandara? Mereka tidak dapat mengendalikan terhadap apa yang terjadi. Kenapa harus stres? Kondisi ini justru akan memperburuk kondisi Anda. Gunakan waktu Anda untuk mempelajari situasi, membaca buku yang Anda bawa, atau mengenali penumpang lain.

Nah, sekarang Anda sudah tahu prinsip 90 : 10. Gunakanlah dalam aktivitas harian Anda dan Anda akan kagum atas hasilnya. Tidak ada yang hilang dan hasilnya sangat menakjubkan. Sudah berjuta-juta orang menderita akibat stres, masalah berat, cobaan hidup dan sakit hati, yang sebenarnya dapat diatasi jika kita mengerti cara menggunakan prinsip 90 : 10 tersebut. Nikmatilah hidup ini! (Agus S. Wijaya, Askorkot Infrastruktur, Korkot-5 Pangkal Pinang, KMW X P2KP-3 Sumsel Babel, PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina)

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.