Bukti bahwa “Bhinneka Tunggal Ika”–berbeda-beda tapi tetap jadi satu–adalah motto luar biasa dan aplikatif itu bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya bubur ayam ini. Begitu dicampur, rasanya luar biasa nikmat! Coba bayangkan kalau kita tidak mencampurnya, apa masih nikmat juga? Bayangkan makan buburnya saja, atau kuah kaldunya saja, atau kecapnya saja, atau merica saja, atau sambalnya saja, atau kerupuknya saja, atau kedelai gorengnya saja, atau daun seledrinya saja, atau bawang gorengnya saja, atau malah sendoknya saja? Hehehe..

Ya bisa saja sih makan tanpa salah satu unsur bubur di atas itu sesuai selera masing-masing, tapi ngga akan lengkap deh nikmatnya.

Bicara selera masing-masing, kalau suatu motto negara itu diaplikasikan sesuai selera sendiri/elit tertentu, yaa jadinya runyam toh? Hmmmm…

Biarpun begitu, bukan berarti Indonesia disamakan dgn bubur ayam. Hehehehe.. jangan naif, ah. 😀 *sambil menyuap habis bubur*

#belajardaribuburayam

View on Path

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

October 2014
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  


Recent posts

Quote of the week

Abu Hurairah narrated that the Messenger of Allah (saw) said:

“Lo! Indeed the world is cursed. What is in it is cursed, except for remembrance of Allah, what is conducive to that, the knowledgeable person and the learning person.”

— Jami` at-Tirmidhi 2322