A lovely poetry from one of Indonesia’s most famous movies..


Aku Ingin Bersama Selamanya

ada apa dengan cintaKetika tunas ini tumbuh
Serupa tubuh yang mengakar
Setiap nafas yang terhembus adalah kata
Angan, debur, dan emosi bersatu
Dalam jubah berpautan.
Tangan kita terikat,
Lidah kita menyatu,
Maka setiap apa terucap adalah sabda Pandita Rabut.
Ah.. Di luar itu pasir..
Di luar itu debu..
Hanya angin meniup saja lalu terbang,
Hilang. Tak ada.
Tapi kita tetap menari.
Menari, cuma kita yang tahu
Jiwa ini tandu
Maka duduk saja
Maka akan kita bawa semua,
Karena kita adalah satu.

 – Ada Apa Dengan Cinta, 2002

OST_-_Apa_Apa_Dengan_Cinta.1200x1200-75

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

July 2014
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  


Recent posts

Quote of the week

Abu Hurairah narrated that the Messenger of Allah (saw) said:

“Lo! Indeed the world is cursed. What is in it is cursed, except for remembrance of Allah, what is conducive to that, the knowledgeable person and the learning person.”

— Jami` at-Tirmidhi 2322