Surat Cinta dari Redaksi (part 1)

(As Posted on: http://www.p2kp.org/forumdetil.asp?mid=39226&catid=4&)

Assalamu’alaikum wr wb.,
Selamat malam, rekan-rekan pengguna Web P2KP-PNPM Mandiri Perkotaan, baik relawan maupun pelaku.. Apa kabar semuanya? Semoga rekan semua, beserta keluarga, sehat wal afiat dan senantiasa ada dalam lindungan Allah, SWT. Amiiin..

Mohon maaf, judulnya agak nyeleneh. Semata, agar eye-catching saja. Hehe.. Kebetulan malam ini saya belum bisa memejamkan mata, karena merasa punya utang kepada rekan-rekan semua. Mungkin rekan-rekan bingung, “utang” apa yang saya maksudkan di sini..

Begini, sekitar lima minggu lalu, saya mendapat masukan dari rekan kerja terkait “curhatan” saya tentang masih banyaknya “kesalahan berjamaah” dalam penggunaan kata dan ejaannya. Hah? Kata? Ejaan?

1390733_676031709096945_868055182_n
Ilustrasi saja, supaya tak bosan 🙂
(Image is googled)

Mungkin kelihatannya remeh, “Ah, kan hanya salah ejaan kata saja, yang penting maknanya benar..” Sebagian besar dari kita tampaknya akan berkomentar demikian. Tapi, tidak untuk saya (dan, pastinya untuk rekan-rekan seprofesi saya juga). Maklum, sebagai seorang Editor (dan juga jurnalis), saya pernah bersumpah pada diri sendiri untuk “turut mencerdaskan bangsa” melalui kemampuan saya dalam hal tulis-menulis. “Sampaikan yang benar, jangan sampai memberikan informasi sesat, meskipun itu terpisah hanya koma dan titiknya,” begitu pesan guru besar jurnalistik saya beberapa tahun silam. Pesan itu saya jaga betul hingga sekarang..

Nah, sekian minggu lalu, saya mengoreksi rekan kerja saya tersebut karena kekeliruan beliau mengeja satu kata. Bukan untuk menggurui, tapi sekadar sharing pengetahuan dan saya memiliki beban moral untuk menyampaikan hal yang benar. Alhamdulillah, karena rekan-rekan kerja saya memang memiliki nilai luhur, sesuai semangat P2KP (hehehe..), mereka justru menghargai koreksi saya tersebut, dan saya pun menghargai sikap penerimaan mereka yang sangat baik. Mereka mengaku, kata yang keliru ejaan tersebut ditulisnya karena terpengaruh tulisan orang lain, yang melakukan kekeliruan serupa. (Nanti akan saya jelaskan, kata-kata apa saja yang secara EYD adalah keliru). Intinya, ini adalah common mistake–kesalahan yang dilakukan masyarakat umum dan oleh mayoritas (saya menyebutnya, “kesalahan berjamaah”, hehehe..).

Lebih lanjut, beliau menyarankan agar saya berbagi pengetahuan melalui Forum Web kita sendiri, agar “kesalahan berjamaah” ini tidak lagi terulang, minimal berkurang.. 🙂 Kemudian, saya pun berjanji pada diri sendiri untuk mewujudkan permintaan tersebut. Jadi, inilah dia, utang (pada diri sendiri) saya bayarkan..

Baiklah, kita masuk ke topik sesungguhnya…

Tapiiiii, agar tidak bosan dan terlalu panjang, saya sampaikan kata-kata keliru atau salah kaprah tersebut di tanggapan ya..

*Bukan bermaksud mengulur-ulur, saya hanya melakukan “permainan paragraf” saja, agar benak tidak keburu terantisipasi kejenuhan membaca tulisan super panjang.. hehe..*

to be continued ke Surat Cinta dari Redaksi (Part 2)

One Comment Add yours

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.