Wah, Kang Dedi ketinggalan charger laptop-nya nih.. Waktu dia mau pulang tadi, saya nggak ngeh kalau charger tersebut tergeletak begitu saja di karpet. Kesian juga laptopnya kalau tau-tau lowbatt. Tapi, biarin deh, besok juga kan datang ke kantor lagi..

Apalagi, mengingat pembicaraan kami tadi pagi, terkait permintaan Pak Sonny Kusumah (Advisory) yang pengen ketemuan sama tim web guna membahas progress dan achievements program kerja triwulanan. Kang Dedi sempat ngomong, “Kalau di rumah, saya udah ngga bisa online lagi nih akhir-akhir ini. Ngantuk banget bawaannya.”

Saya jawab, “Memang seharusnya jangan bawa pekerjaan kantor ke rumah deh, Pak. Urusan kantor, biar tetap di kantor aja.”

Kang Dedi balas, “Iya sih. Tapi, di kantor juga biasanya malah nggak bisa kerja. Lebih asyik ‘main’ MOHAA.”

Saya tertawa mendengarnya. “Ah, kan nggak selalu. Hanya kalau lagi suntuk aja, atau koneksi internet ngeselin. Itu juga kalau pemainnya lengkap..”

However, dua hari terakhir ini emang nggak ada MOHA. Kemarin Ottow (PPM) katanya ada perlu, nggak bisa gabung. Akhirnya malah cuman saya dan Kang Dedi aja yang duel. Tentunya, saya yang kalah dong! (kalah kok bangga ya?) hehe..

Sedangkan hari ini, kembali nggak ada MOHAA, karena Fajar sedang ada perlu dan “cabut” pukul 16.00 WIB. Mungkin takut ketinggalan kereta juga sih dia. Kasian juga, dia rumahnya jauh di Bogor. Kemarin dia sempat bawa motor ke kantor, tapi pasti capek banget kali! Perjalanan 2,5 jam ke Bogor, katanya. Ya iyalah.. Saya dan suami yang menempuh 1,5 jam ke Cibubur aja udah pegal-pegal, apalagi ke Bogor.

Bicara soal kereta, hari ini ada orang tewas terbakar di daerah Univ. Pancasila (kata Kang Dedi dan Fajar). Mungkin ada di detikcom, tapi saya nggak ngikutin beritanya.

Ah, bicara detikcom, jadi teringat sesuatu. Sobat saya, M Nur Hayid, wartawan politik (DPR/MPR) detikcom akan menikah tanggal 6 November 2007 ini di kampung halamannya (di Lumajang). Selamat ya, Dik Hayid..! Semoga diberkahi rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah. Amiiin.. 🙂