Tulisan ini telah dipublikasi di website NUWSP di tautan: https://nuwsp.web.id/artikel/7164

Salah satu hal penting dari kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-24 Mei 2024 silam adalah sesi khusus yang diisi oleh Aguas de Portugal (AdP). Pada kesempatan itu dipaparkan transformasi sektor air dan sanitasi yang dilakukan Portugal sejak 1993. Presentasi tersebut dinilai relevan karena menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pasokan air dan layanan sanitasi di Indonesia mirip seperti kondisi Portugal di masa lalu. Saat ini layanan sanitasi di Indonesia kurang dari 15%, dan pasokan air pun masih kurang dari 50%. (Kompas.com, 2024)

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengajak pemda dan pengelola air minum untuk brainstorming reformasi kelembagaan ( institutional reform). Ini disampaikan pada special session World Water Forum ke-10 di Bali, Kamis (23/5/24). (Dok. Kementerian PUPR)
Gambar 1. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengajak pemda dan pengelola air minum untuk brainstorming reformasi kelembagaan (institutional reform). Ini disampaikan pada special ​​​session ​​​​​World Water Forum ke-10 di Bali, Kamis (23/5/24). (Dok. Kementerian PUPR)

Sementara itu, pemerintah menargetkan Indonesia mencapai masa kejayaan atau Indonesia Emas 2045, termasuk di sektor air. Untuk mengejar target Sustainable Development Goals (SGDs) dan visi Indonesia Emas, Presiden Joko Widodo menerbitkan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik. (Kementerian PUPR, 2024)

Pada kesempatan tersebut Vice President AdP Antonio Ventura mengungkapkan, sebelumnya layanan air di Portugal tidak stabil, tidak efisien, dan tidak transparan. AdP sendiri adalah sebuah perusahaan milik negara (BUMN) yang didirikan pada 1993 dan bekerja secara komersial dalam mengoperasikan sektor air. Kini, AdP menyuplai 99% air minum aman dan 86% sanitasi di negara Portugal. Namun bagaimana sepak terjang AdP hingga mampu mencapai prestasi seperti saat ini?

Portugal merupakan sebuah negara dengan populasi berjumlah 10 juta jiwa, beriklim mediterania dengan pantai sebagai potensi pariwisatanya. Sayangnya, terdapat kesenjangan yang besar dari sisi demografi antara pedesaan dengan pesisir pantai. Begitu pula dengan flow regime (aliran yang mempengaruhi konfigurasi lapisan) dari tahun ke tahun. Sumber air Portugal sebagian besar berasal dari bendungan, mengingat daerah aliran sungai di Portugal banyak beririsan dengan Spanyol. Sementara itu 70% kebutuhan air digunakan untuk irigasi.

Gambar 2. Presentasi Aguas de Portugal tentang kondisi Portugal 30 tahun silam (Dok. Aguas de Portugal)
Gambar 2. Presentasi Aguas de Portugal tentang kondisi Portugal 30 tahun silam (Dok. Aguas de Portugal)

Pada 1986, Portugal menjadi bagian dari Uni Eropa atau European Union (EU)/Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) atau European Economic Community (EEC). Hingga 1992, Portugal hanya mengalami sedikit perbaikan di bidang air minum dan sanitasi. Kemudian, hibah dari EU diarahkan untuk solusi lokal dan terpisah, tapi tidak terkoordinasi secara nasional. Menurut Antonio Ventura, kala itu pemerintah kota hanya bertanggung jawab atas sistem air minum dan sanitasi, tapi kinerja dan kapasitas mereka untuk berinvestasi masih sangat terbatas. Hasilnya, meski 75% penduduk bisa mengakses air minum, aliran air tidak bisa diakses 24 jam. Selain itu, tidak sampai 50% menikmati air minum aman.

Akhirnya pada 1993, Portugal melakukan reformasi sektor legal, kelembagaan dengan skala manajemen profesional, dan organisasi untuk memperbaiki layanan air minum dan sanitasi. Reformasi ini penting dilakukan, guna menjamin pembangunan layanan air yang berkelanjutan. Perubahan besar-besaran dalam peraturan dan harmonisasi antarlembaga pun terjadi, dengan melibatkan partisipasi pemerintah pusat, pemerintah kota, perusahaan/korporasi berbadan hukum, serta sektor swasta. Salah satunya melahirkan model manajemen “Multimunicipal Systems” atau Sistem Multikota yang dikendalikan oleh negara melalui AdP dan seluruh pemerintah kota.

Gambar 3. Presentasi Aguas de Portugal tentang Kerangka Hukum dan Model Manajemen Baru (Dok. Aguas de Portugal)
Gambar 3. Presentasi Aguas de Portugal tentang Kerangka Hukum dan Model Manajemen Baru (Dok. Aguas de Portugal)

Di sistem tersebut diketahui, antara lain, semua PDAM kota menjadi penyedia layanan air utama yang dialirkan ke masing-masing kota melalui kontrak internal yang diberikan oleh pemerintah pusat. Kontrak ini mencakup rencana penanaman modal selama jangka waktu kontrak. Tarif full cost recovery (FCR) ditetapkan untuk jangka waktu lima tahun oleh pengambil kebijakan berdasarkan tarif dan rencana investasi yang disampaikan oleh PDAM. Tolok ukur keberhasilan dilakukan oleh Pemerintah Pusat dengan memantau indeks kinerja (KPI) PDAM setiap tahunnya.

Berdasarkan data indikator ekonomi dan keuangan utama per Desember 2022 diketahui prestasi AdP antara lain, diperoleh laba bersih sebesar 100,3 juta EURO, total aset 6,29 miliar EURO, investasi 237,8 juta EURO, layanan air minum aman 99,6%, pengolahan air limbah 93,4%, BUMD dengan sistem manajemen ramah lingkungan 100%, dan BUMD tersertifikasi manajemen berkualitas 100%.

Pelajaran yang didapatkan dalam hal ini adalah:

  1. Korporatisasi—proses pengubahan dan restrukturisasi dari aset negara, lembaga negara, atau lembaga kota/daerah menjadi korporasi atau badan usaha (Investopedia, 2021)—dinilai sangat penting untuk keberlanjutan layanan air minum.
  2. Cost Recovery (sebagai dasar penetapan tarif layanan) berkelanjutan adalah sebuah keharusan.
  3. Layanan air minum dan pengolahan air limbah sebaiknya dikelola oleh pihak yang sama, agar dapat memperoleh solusi pengelolaan air limbah berkelanjutan.
  4. Penilaian dengan menggunakan indikator (KPI) sangat penting demi transparansi pelaksanaan kegiatan.​​​​​​​
  5. Institutional Framework atau kerangka kelembagaan— Kerangka hukum dan kelembagaan merupakan konsep yang luas dan menyangkut fungsi pemerintah, perusahaan swasta, yurisdiksi politik, sistem peradilan, badan legislatif, dan badan pengatur (ScienceDirect, 2022)—yang tegas diperlukan untuk perubahan sektor bersangkutan menjadi lebih baik.

Mengenai keberhasilan Portugal di bidang pelayanan air minum, sanitasi, dan pengelolaan limbah padat juga dijelaskan Executive Board Member Water and Waste Services Regulation Authority (ERSAR) Portugal Ana Teresa Albuquerque dalam tulisannya di Smart Water Magazine Portugal pada 2020 silam. Menurutnya, keberhasilan Portugal dalam sektor air minum dan sanitasi terwujud berkat komitmen politik pemerintah, penelaahan dan pelaksanaan yang tepat sasaran, diiringi kebijakan publik yang menyeluruh, terintegrasi dan stabil, juga keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, serta ketersediaan dana. (Smartwatermagazine.com)

Gambar 4. Sesi khusus dalam World Water Forum ke-10 dengan panelis dari Kementerian PUPR, Bank Dunia, Aguas de Portugal (Dok. RMAC-2 NUWSP)
Gambar 4. Sesi khusus dalam World Water Forum ke-10 dengan panelis dari Kementerian PUPR, Bank Dunia, Aguas de Portugal (Dok. RMAC-2 NUWSP) 

Bagaimana kaitan prestasi AdP tersebut dengan NUWSP?

Dari AdP, Tim NUWSP dapat mengambil pelajaran sebagai berikut:

Pertama, Sistem Manajemen Pengelolaan Pelayaan Perkotaan secara Terintegrasi: Pemegang paten dalam integrasi penyediaan air minum, sanitasi, dan pengelolaan persampahan (Technical Model – Aquamod) sebagai penjamin kualitas operasional dan keberlanjutan pendanaan (Financial Sustainability)

Kedua, Pengeloaan Informasi melalui Sistem Informasi Manajemen (SIM): Salah satu kunci keberhasilan AdP dalam penyelenggaraan operasional dalam lintas batas administrasi sekitar 220 municipalities (setara kabupaten/kota).

Ketiga, Pengelolaan Aset Terintegrasi: Implementasi kebijakan manajemen, pengelolaan aset dan manajemen risiko secara maksimal dengan mengedepankan efisiensi biaya untuk memastikan keberlanjutan dengan pelayanan tariff air yang terjangkau.

KeempatTailor-Made Solution: Penyesuaian pengelolaan air minum, sanitasi dan persampahan yang cenderung sulit untuk onefit-for-all terutama berkaitan geomorfologi, demografi, kondisi lingkungan, dan kondisi sosial. Contoh Small-Scale Waste Water Treatment Plant (SWWTP) disiapkan dan dibangun untuk memberikan layanan di kawasan perdesaan/remote dan untuk perkotaan disiapkan, dibangun dikelola fasilitas/aset skala besar.

Kelima, Pendekatan Open Doors: Ini menjadi salah satu pendekatan yang baik untuk menjaring kolaborasi dengan berbagai stakeholder.

Dalam Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Acara 10th World Water Forum di Kementerian PUPR pada Rabu, 19 Juni 2024 didapatkan hasil, antara lain, perlu dilakukan transformasi kelembagaan SPAM; roadmap transformasi kelembagaan SPAM yang dimulai di Provinsi Bali; initial framework untuk transformasi kelembagaan SPAM di Indonesia;

Transformasi kelembagaan dilakukan mulai dari perubahan kewenangan penetapan tarif (Permendagri No. 21/2020, perubahan atas Permendagri No. 71/2016) yang didelegasikan kepada pemerintah provinsi untuk memberikan tarif referensi dan ditetapkan oleh wali kota/bupati atas usulan BP dan BUMD AM. Sekarang semua menjadi penetapan oleh pemerintah pusat, yaitu: dewan SDA Nasional sebagai regulator memberikan masukan kepada Menteri PUPR; penetapan tarif nasional air minum oleh SK Menteri PUPR; BUMN melaksanakan tarif nasional air minum; BUMN melaksanakan penyelenggaraan SPAM secara nasional, sejalan dengan penetapan air minum sebagai kegiatan Strategis Nasional.

Tujuan transformasi kelembagaan adalah mengeliminasi isu kepentingan politik, percepatan 100% air minum layak, memastikan besaran tarif yang diterapkan kepada pelanggan adalah tarif yang menjamin pemenuhan 3K (Kuantitas, Kualitas, dan Kontinuitas), full cost recovery (FCR) dan equity (keadilan).

Semoga Indonesia mampu memenuhi cita-cita Indonesia Emas 2045 dengan tersedianya 100% layanan air minum dan layanan pengelolaan air limbah domestik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Referensi:

  1. Kompas.com (2024): Air dan Sanitasi Indonesia Dinilai Mirip Portugal 30 Tahun Lalu, diperoleh melalui situs internet: https://lestari.kompas.com/read/2024/05/24/122440386/air-dan-sanitasi-indonesia-dinilai-mirip-portugal-30-tahun-lalu
  2. Kementerian PUPR (2024): Gapai Indonesia Emas 2045 Sektor Air, Menteri Basuki: Kuncinya Reformasi Kelembagaan, diperoleh melalui situs internet: https://pu.go.id/berita/gapai-indonesia-emas-2045-sektor-air-menteri-basuki-kuncinya-reformasi-kelembagaan
  3. Science Direct (2022): Institutional Framework, from “Sustainable Resource Recovery and Zero Waste Approaches”, 2019, diperoleh melalui situs internet: https://www.sciencedirect.com/topics/earth-and-planetary-sciences/institutional-framework#:~:text=Legal%20and%20institutional%20framework%20is,legislative%20bodies%2C%20and%20regulatory%20agencies.
  4. Investopedia (2021): What is Corporization?, diperoleh melalui situs internet: https://www.investopedia.com/terms/c/coporatization.asp#:~:text=What%20Is%20Corporatization%3F,directors%2C%20management%2C%20and%20shareholders.
  5. Smart Water Magazine (2020): Portuguese experience on the aggregation of water supply, sanitation and solid waste utilities, diperoleh melalui situs internet: https://smartwatermagazine.com/blogs/ana-teresa-albuquerque/portuguese-experience-aggregation-water-supply-sanitation-and-solid
  6. Catatan Notulensi Koordinasi Tindak Lanjut Acara World Water Forum 10th antara Rentek Direktorat Air Minum Kementerian PUPR dengan RMAC NUWSP, 19 Juni 2024.

Kredit Foto:

  1. Dokumentasi RMAC-2 NUWSP (2024)
  2. Kompas.com (2024): Air dan Sanitasi Indonesia Dinilai Mirip Portugal 30 Tahun Lalu, diperoleh melalui situs internet: ​​​​​​​https://lestari.kompas.com/read/2024/05/24/122440386/air-dan-sanitasi-indonesia-dinilai-mirip-portugal-30-tahun-lalu
  3. Ventura, Antonio. (2024), Aguas de Portugal: Transforming Portugal’s Water Sector, Special Session on The 10th World Water Forum, Bali, 2024

Ditulis oleh:

Nina Firstavina, S.E.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

July 2024
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  


Recent posts

Quote of the week

Abu Hurairah narrated that the Messenger of Allah (saw) said:

“Lo! Indeed the world is cursed. What is in it is cursed, except for remembrance of Allah, what is conducive to that, the knowledgeable person and the learning person.”

— Jami` at-Tirmidhi 2322