[Cerita] EGM 2014 – SIM: Enam Formula Jitu Akurasi Data

As published at PNPM Mandiri Perkotaan Website (click the link)

Nina Firstavina, SE. (Editor Web PNPM Mandiri Perkotaan)
Nina Firstavina, SE. (Editor Web PNPM Mandiri Perkotaan)

Expert Group Meeting (EGM) seluruh unit PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2014 dimulai serentak hari ini, Rabu, 26 Maret 2014. Salah satu EGM dilaksanakan oleh Unit Sistem Informasi Manajemen (SIM) PNPM Mandiri Perkotaan wilayah 2 dan Website di Soll Marina Hotel (SMH), Jl. Raya Serpong KM.7, Serpong Utara, Tangerang.

Begitu memulai diskusi, EGM SIM wilayah 2 sudah langsung berhasil merancang enam formula yang diyakini mampu menjadi pendongkrak akurasi data, sekaligus menangkal anomali data SIM. Mengingat bahwa “data SIM lengkap, tapi tidak sesuai dengan fakta lapangan” menjadi salah satu isu strategis yang dibahas dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Program Director (PD) dan Team Leader (TL) di Bandung beberapa waktu lalu.

Keenam formula itu adalah sinergitas antarpelaku, target kerja, komunikasi, integritas atau komitmen, reward dan punishment, serta analisis data. Semua formula tersebut merupakan rekomendasi dan masukan dari para Tenaga Ahli (TA) SIM dari keduapuluh provinsi PNPM Mandiri Perkotaan wilayah 2: Aceh, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Mengenai formula pertamasinergitas antarpelaku, penting dilakukan karena selama ini masih terjadi “praktik” bekerja sendiri-sendiri. Antara lain, Asisten Manajemen Data (Asmandat) dibiarkan bekerja sendiri, tidak bersinergi dengan unit lainnya di KMW. Selain itu, jarang sekali terjadi unit lain di KMW yang mau bersinergi (terkait data) dengan unit SIM. Jadi, jika ini dilakukan, yakin akan menjadi pembuka jalan bagi suksesnya akurasi data yang sesuai dengan fakta lapangan. Hal ini diungkapkan oleh TA SIM OSP 7 Provinsi Bali baru, Dessy. yang pernah bertugas sebagai Asmandat Kota Batu, Jawa Timur.

Keduatarget kerja juga menjadi penting, karena tanpa target maka progres bisa jadi mandeg atau malah terbengkalai. Padahal progres adalah salah satu indikator penilaian kinerja KMW, dalam hal ini terkait data SIM. Formulasi ini diungkapkan oleh TA SIM Sulawesi Utara (Sulut) Sonny Manabung, sebagai lokasi PNPM Mandiri Perkotaan yang paling berjaya dalam kinerja provinsi serta datanya: peringkat I se-PNPM Mandiri Perkotaan wilayah 2. Menurut Sonny, (SIM) KMW menyesuaikan target kerjanya dengan target kerja (mingguan) Korkot se-OSP 8 Sulut. Dengan demikian terjadi sinkronisasi

Ketigakomunikasi. Jangankan soal pekerjaan, jika sepasang suami istri tidak melakukan komunikasi yang baik, niscaya akan terjadi kekacauan dalam rumah tangga mereka ke depannya. Itulah pentingnya melakukan komunikasi antara Tim SIM dengan unit lain, bahkan dengan stakeholder seperti Pemerintah Daerah (Pemda), di antaranya dengan Satker. Pasalnya, dari komunikasi yang baik akan membawa kepada koordinasi yang baik pula. Salah satunya dicontohkan oleh TA SIM Papua Irma Ardiani. Menurut dia, komunikasi yang harmonis dengan Satker provinsinya menghasilkan kebijakan yang mendukung lancarnya lalulintas data dari Faskel ke Askot, lalu ke Asmandat Korkot, kemudian ke KMW. Tentunya cara seperti ini efektif menjamin akurasi data.

Keempatintegritas dan komitmen pelaku, dalam hal ini integritas antarpelaku. Titik beratnya adalah sinergi dengan USK lain. Tanpa integritas yang baik, mustahil kinerja baik bisa dicapai. Termasuk integritas data di KMW. Koordinasi antarTA juga bisa mendukung validasi data SIM. Begitu pula dengan komitmen. Jika tidak ada komitmen yang solid dari pelaku maka data yang akurat pun mustahil didapatkan.

Kelima, soal reward and punishment. Kedua hal ini dipercaya bisa menjadi pemacu dan pemicu kedisiplinan pengiriman data serta pengecekan akurasi data lapangan. Reward (penghargaan) bisa berupa apa saja, sesuai kebijakan masing-masing provinsi. Sedangkan punishment (hukuman) bisa berupa teguran, mulai dari KMP ke PD lalu ke TL, kemudian ke TA bersangkutan, dan seterusnya.

Keenamanalisis data. Menerima data saja tidak cukup, tapi harus dianalisis juga. Dalam hal ini, TA SIM KMP PNPM Mandiri Perkotaan wilayah 2 Adih berharap setiap TA SIM provinsi mampu melakukan pengendalian sampai ke hal kecil, seperti mengecek ulang rincian data yang mungkin dinilai meragukan ke lapangan, bisa melalui faskel ataupun Asmandatnya.

Sampai cerita ini diturunkan, EGM masih berlangsung dan memasuki sesi Disko–Diskusi Kelompok. Dan sesuai dengan rencana jadwal, EGM akan ditutup besok malam. Sementara itu, selamat ber-EGM-ria, rekan-rekan TA semua. Salam Metal! [Redaksi]